Di Indonesia sendiri ikan tetra sudah banyak dibudidayakan dan dipelihara oleh hobiis. Terkadang orang orang menyebut ikan hias tetra sebagai ikan hias aquascape. Mengapa? Karena tetra memiliki ukuran yang kecil paling besar 3-4 cm. Di samping itu warnanya juga indah. Ada yang bisa mengeluarkan cahaya saat malam hari seperti lampu neon. Ada pula yang memiliki warna silver di bagian perut dan sisik horizontal dari mata sampai ekor berwarna biru menyala dan ekornya berwarna merah.
Jadi wajar kalau jenis ini banyak diminati masyarakat untuk hiasan di akuarium rumahnya. Nah bagi kalian yang ingin membeli ikan tetra, sebaiknya ketahui dulu jenis jenisnya. Sebab spesies ikan tetra ada banyak sekali hampir mencapai 100 lebih jenis tetra. Dan setiap jenisnya memiliki ciri khas tersendiri. So simak ulasan hobinatang.com di bawah ini ya!
Jenis Ikan Tetra Paling Bagus dan Populer
Sebelumnya kalian harus tahu bahwa jenis ikan tetra tergolong ikan pendamai. Jadi jangan dicampurkan dengan ikan predator atau ikan galak lainnya. Untuk menambah wawasan, baca:
1. Ikan Neon Tetra (Paracheirodon innesi)
Ikan neon Paracheirodon innesi adalah jenis tetra yang paling laris dan banyak dipelihara di Indonesia. Habitat aslinya berasal dari Sungai Amazon bagian Amerika Selatan. Spesies ini merupakan ikan yang sangat ramah dan tidak suka menyerang jenis ikan yang seukuran atau yang lebih kecil darinya.
Mengenai keindahan warnanya tidak diragukan lagi, karena ikan neon tetra mempunyai warna tubuh yang luar biasa. Dari ekor sampai kepala terdapat tiga warna yang kontras. Yakni memiliki garis merah pada bagian ekor sampai sirip tengah. Kemudian di punggungnya ada warna biru horizontal sedangkan di perutnya terdapat warna perak yang kemilau.
Ketika di dalam air dengan cahaya terang biasanya akan terlihat mencolok seperti lampu neon, namun ketika sedang istirahat di malam hari warna ikan hias neon tetra akan semakin meredup menjadi abu-abu.
Saat Anda memelihara paracheirodon innesi sebaiknya dalam jumlah banyak minimal 6 ekor. Karena ikan ini memiliki sifat schooling yang artinya hidup berkelompok bareng teman-temannya. Dengan demikian ikan anda akan betah dan senang tinggal di dalam akuarium maupun aquascape.
Berhubung ikan ini tergolong ikan hias omnivora, maka Anda dapat memberi makan berupa pelet-pelet kecil, atau bisa juga berupa makanan alami seperti cacing sutra, daphnia, artemia dan bloodworms (cacing darah beku). Harga sangat murah, bawa uang Rp5000 saja sudah dapat ikan ini.
Lebih lengkapnya baca: Mengenal Ikan Neon Tetra: Ciri Ciri, Perawatan dan Sejarahnya
2. Ikan Cardinal Tetra (Paracheirodon axelrodi)
Jenis yang kedua adalah ikan tetra cardinal dengan nama ilmiah Paracheirodon axelrodi. Tetra cardinal juga menjadi primadona bagi ikan hias aquarium, mereka memiliki ciri-ciri fisik yang hampir mirip sama neon tetra di atas.
Perbedaan paling menonjol antara neon tetra dan cardinal tetra adalah garis warna merahnya. Di mana garis merah pada neon tetra hanya dari ekor sampai sirip tengah, sedangkan untuk cardinal garis merahnya full dari kepala hingga ekor. Habitat asli ikan ini dari sungai Rionegro di Amerika Selatan.
Bagi kami ikan ini mudah dipelihara meski sama pemula sekalipun, yang harus diperhatikan adalah kebersihan air. Untuk itu disarankan agar aquarium anda dipasang filter penyaring kotoran atau perlengkapan akuarium lainnya.
Pada dasarnya ikan cardinal lebih suka berenang secara bergerombol (schooling), sehingga usahakan membeli lebih dari 6-7 ekor biar terlihat indah. Jangan campur mereka dengan ikan yang galak, nanti bisa diserang habis-habisan. Adapun jenis pakannya sama dengan neon tetra. Harganya tidak jauh beda sama neon, Rp2000-3000.
3. Black Neon Tetra (Hyphessobrycon herbertaxelrodi)
Sebenarnya black neon tetra tidak jauh beda sama ikan neon tetra dan cardinal tetra, yang membedakan keduanya adalah warna pada garis horizontalnya dan nama ilmiahnya. Di mana pada black neon tetra terdapat garis hitam horizontal memanjang dari ekor sampai kepala dan tepat di atas garis hitam ada warna putih. Ditambah warna polos yang menyebar pada sebagian besar tubuhnya. Nilai jualnya bisa mencapai Rp1.500-Rp5.000.
4. Jenis Ikan Tetra Glow Light (Hemigrammus erythrozonus)
Ikan glowlight berasal dari Guyana, memiliki nama ilmiah Hemigrammus erythrozonus. Merupakan ikan hias kecil yang menakjubkan dan sangat bagus. Sehingga kerap dijadikan primadona bagi penggemar aquascape. Sebagaimana pada gambar di atas, ikan ini mempunyai warna dasar alami namun di tengahnya terdapat pola garis berwarna orange kemerah-merahan.
Berdasarkan klasifikasi dan morfologi, tetra glowlight memiliki ukuran maksimal 3-4 cm dan biasa hidup pada suhu air mencapai 22-25 derajat Celcius. Selain itu glowlight tetra juga mudah dipelihara untuk pemula sekalipun. Akan tetapi apabila kualitas air akuarium atau aquascape Anda buruk, maka ikan tersebut tidak akan tumbuh dengan baik, malah bisa stres dan mati.
Ikan tersebut akan terlihat lebih menarik bila pencahayaannya agak terang sehingga pola tubuhnya terlihat. Kecuali saat masa pemijahan, sebaiknya anda harus mengurangi intensitas pencahayaan karena saat masa pemijahan dia sangat sensitif terhadap cahaya dan lebih suka dengan kondisi redup. Baik dari jenis pakan dan perawatan tidak jauh beda sama ikan tetra lainnya. Harga terbaru antara Rp5000-8000.
5. Serpae Tetra (Hyphessobrycon eques)
Hyphessobrycon eques adalah jenis tetra asli dari Paraguay, Bolvia dan Brazil, ia kerap dipanggil sarpae karena mengikuti nama desa yang ada di sungai Amazon, “Desa Serpa”. Ukuran tubuhnya tidak jauh beda sama family Characidae lainnya, yaitu berkisar 3-4 cm.
Meski ukurannya kecil ternyata ikan ini suka menggigit jenis ikan lainnya, terutama di bagian sirip yang panjang seperti yang dimiliki ikan guppy. Untuk itu disarnkan jangan mencampurkan mereka dalam satu akuarium. Di samping itu ikan sarpae sangat senang tinggal di dalam akuarium yang ada tanaman airnya.
Ciri khas ikan serpae tetra adalah memiliki warna dasar merah. Akan tetapi warna merah tersebut terdapat perbedaan di bagian sirip dan tubuhnya, yang mana warna merah pada sirip lebih mencolok dibandingkan warna merah yang ada di tubuhnya. Harga Rp3000-5000 (tergantung domisili dan kondisi ikan ya)
6. Ikan Black Tetra/Tetra Hitam (Gymnocorymbus ternetzi)
Jangan salah menilai, black tetra berbeda dengan neon black tetra. Black tetra memiliki nama ilmiah Gymnocorymbus ternetzi dan habitat aslinya ada di sungai Rionegro, namun meski begitu black tetra sangat terkenal di kalangan penghobi ikan di Indonesia dan kerap dipanggil tetra hitam.
Kalau neon black tetra memiliki garis hitam horizontal, maka untuk black tetra hanya memiliki beberapa garis vertikal berwarna hitam di antara warna polosnya. Silahkan lihat gambar di atas sebagai perbandingan.
Menariknya spesies ini mudah beradaptasi di berbagai kondisi air, sehingga gampang dipelihara oleh siapapun. Di sisi lain black tetra mempunyai perkembangbiakan yang cepat di dalam akuarium. Ketika berkembang biak biasanya sang betina akan menaruh telur-telurnya di antara tanaman tanaman aquascape.
Sama seperti jenis tetra lainnya, ia memiliki sifat (schooling) berenang berkelompok bersama teman-temannya. Adapun mengenai jenis makanan, kalian boleh memberikan pelet atau cacing beku. Kalau tidak ada makanan, ia bertahan hidup dengan ganggang dari tanaman aquascape.
7. Diamond Tetra (Moenkhausia pittieri)
Jenis ikan tetra berikutnya adalah diamond tetra atau yang biasa dikenal Moenkhausia pittieri. Pertama kali ditemukan oleh Eigenmann pada tahun 1920 silam, tapi habitat ikan ini menyebar di beberapa danau di negara Venezuela, Valencia dan Amerika Selatan.
Berbeda dengan tetra lainnya, ikan diamond tidak mempunyai banyak varian warna yang indah, malah terkesan polos tidak mencolok. Walaupun kurang menarik, tapi ikan ini banyak diminati oleh para hobis. Alasannya karena ia mudah berkembang biak, mempunyai tanda unik merah di atas pupil matanya, tidak suka menyerang ikan lainnya dan juga memiliki gerakan yang aktif. Jadi apabila dipelihara dalam jumlah banyak akan nampak indah.
8. Rummynose Tetra (Hemigrammus bleheri)
Rummynose tetra juga kerap disebut juga dengan ikan firehead oleh pecinta ikan hias aquascape. Habitat asli rummynose adalah di air tawar tropis Amerika Selatan. Ikan ini sangat populer dan menjadi favorit bagi pecinta ikan hias air tawar. Bentuk tubuh ikan tersebut seperti torpedo dengan warna yang indah menawan, yakni keperakan transparan kombinasi hijau yang terang.
Kepala ikan berwarna merah tua, siripnya panjang kecuali sirip ekor. Pada sirip ekor terdapat garis horizontal warna hitam dan putih. Jika diperhatikan seksama garis garis tersebut berjumlah 5 garis. Apabila rummynose tetra sudah berusia dewasa panjangnya mencapai 5 cm.
Adapun makanan rummynose tetra bisa diberi serpihan atau cacing, mereka termasuk jenis omnivora. Selain itu, saat memelihara rummynose tetra harus berkelompok setidaknya ada 6 ekor dalam satu akuarium. Pada habitat aslinya, rummynose tetra menyukai perairan yang lembut, tingkat keasaman yang cukup serta terdapat tanaman air sebagai tempat istirahat mereka.
9. Bleeding Heart Tetra (Hyphessobrycon erythrostigma)
Bledding heart tetra mampu bertahan hidup hingga 5 tahun dengan panjang tubuh 65 mm. Bentuk tubuhnya sangat indah dengan spot warna merah darah di bagian dekat jantung ikan serta terdapat garis hitam dan putih di sirip punggungnya. Apalagi bledding heart tetra jantan saat sudah dewasa sirip punggungnya terlihat melambai lambai dan panjang.
Sama seperti jenis tetra yang lain, yakni dapat hidup di air yang damai alias lembut, air asam dan terdapat tanaman air di akuarium mereka serta hidup secara berkelompok, minimal 5-6 ikan dalam satu akuarium. Untuk makanannya bisa diberi udang beku sebanyak 2-3 kali perminggu.
10. Red Eye Tetra (Moenkhausia sanctaefilomenae)
Dinamakan red eye tetra karna terdapat warna merah berbentuk busur di mata ikan bagian atas. Namun yang menjadi ciri khasnya adalah warna pangkal ekor sedikit hitam, sirip ujung berwarna kuning tipis, warna tubuh perak sehingga cocok dengan substrat gelap pada aquascape dan sisik punggung ikan berwarna hijau.
Habitat asli red eye tetra adalah di Bolivia, Brazil, Amerika Selatan dan Paraguay. Ikan red eye tetra ini mampu bertahan hidup selama 5 tahun dalam perawatan yang baik dengan panjang tubuh 5 cm dalam perairan yang tenang, terdapat kadar asam yang cukup serta hidup secara berkelompok, kurang lebih 6 ekor dalam satu akuarium.
Berbeda dengan tetra lainnya, ikan tetra jenis red eye ini terkadang memakan tanaman air. Sehingga kami sarankan untuk menggunakan tanaman plastik untuk akuarium. Semua itu karena red eye tetra termasuk jenis omnivora alias pemakan segalanya, termasuk tanaman, pakan hidup dan sebagainya.
11. Lemon Tetra (Hyphessobrycon pulchripinnis)
Ikan lemon tetra berasal dari Amazon dengan panjang 4 cm. Lemon tetra memilik tubuh yang transparan dan terang sehingga sangat cocok dipelihara di aquascape dengan substrat berwarna gelap dan cahaya yang redup. Sayangnya ikan lemon tetra ini tidak terlalu diminati penghobi ikan, karena warna tubuhnya kurang menarik perhatian.
Meskipun begitu, lemon tetra sangat mudah dipelihara. Sebab, ia mau diberi makanan apa saja, entah pakan hidup, beku maupun kering. Selain itu, lemon tetra juga tidak memakan tanaman air, jadi aman jika dipelihara di akuarium yang penuh dengan tanaman asli. Sama seperti tetra lainnya, ia suka hidup secara berkelompok, kurang lebih sebanyak 6-8 ekor. Kelebihan yang lain ialah lemon tetra mampu berkembang biak dengan baik meskipun terkadang induk ikan suka memakan telur telurnya sendiri.
12. Head and Tail Light Tetra (Hemigrammus ocellifer)
Meskipun warna ikan head and tail light tidak terlalu menarik, ternyata ia mampu menjadikan dirinya sebagai ikan favorit bagi pecinta ikan hias. Karena perawatannya tidak sulit, ia bisa berkembang biak dengan baik meski kadar air tidak harus asam dan lembut. Anda bahkan bisa memeliharanya pada ph air di atas 7.0, itulah mengapa ikan tetra jenis ini sangat cocok buat pemula.
Jenis pakannya bisa berupa makanan kering seperti cacing kering dan udang kering. Meskipun ia menyukai kehidupan air yang tenang, lembut dan asam namun sobat masih bisa memeliharanya di air bebas. Hanya saja, warna ikan tetra head anda tail light tampak indah apabila diambil dari habitat aslinya yakni di sungai Amazon.
Sebab, saat ini banyak yang membudidayakan ikan tersebut namun hasil warna tubuhnya lebih pucat dibandingkan aslinya. Di samping itu, ikan head and tail light tetra juga menyukai tempat yang banyak tanamannya. So, sangat cocok sebagai ikan hias di aquascape anda.
13. Congo Tetra (Phenacogrammus interruptus)
Ikan congo tetra memiliki warna tubuh yang unik dan indah. Yakni perpaduan warna biru kemerahan dan kuning keemasa. Sangat cocok untuk aquascape dengan substrat gelap. Sisik tubuhnya sedikit lebih besar dibandingkan tetra pada umumnya. Apalagi yang jantan, sirip, ekor, tubuh dan sisiknya jauh lebih besar daripada betina.
Ikan hias congo tetra tidak cocok untuk pemula, sebab mereka terlalu banyak menuntut dalam perawatan alias sangat sensitif dengan kadar air. Panjang ikan congo tetra untuk jantan sekitar 8,5 cm dan betina 6 cm. Keunikan dari ikan ini ketika mereka sudah dewasa, warna tubuhnya akan semakin jelas dan terlihat indah. So, rawatlah dengan baik dan penuh kehati hatian. Mengingat ikan jenis ini lumayan sulit dalam hal perawatan.
14. Colombian Tetra (Hyphessobrycon columbianus)
Sesuai namanya, ikan colombian tetra berasal dari Colombia, Amerika Selatan. Ikan jenis ini sangat terkenal di kalangan pecinta ikan hias. Jika dibandingkan dengan jenis tetra lainnya, colombian tetra termasuk spesies paling besar dan bisa tinggal dengan spesies ikan lainnya dalam satu akurium. Sama seperti tetra lainnya, mereka hidup secara berkelompok.
Ciri khas dari ikan ini adalah berwarna perak berkilau dengan warna merah mencolok pada siripnya. Pertumbuhan ikan colombian tetra cenderung lambat, namun bisa mencapai panjang 7 cm serta tergolong mudah berkembang biak dalam air dengan ph 7 atau lebih. Karena ikan tersebut termasuk mudah dalam hal perawatan, mereka tidak sensitif soal parameter air.
Adapun jenis pakannya, anda bisa memberinya pakan apa saja. Sebab, mereka juga termasuk jenis omnivora. Tetapi agar lebih mudah dan praktis beri saja pakan kering seperti pelet, udang kering dan sebagainya.
15. Buenos Aires Tetra (Hyphessobrycon anisitsi, formerly Hemigrammus caudovittatus)
Profil ikan buenos aires tetra cukup populer dan mudah dikenali. Mereka berasal dari Argentina dengan panjang tubuh mencapai 8 cm. Habitat asli mereka berada di perairan cukup keras, sehingga jika dipelihara di akuarium tidak sensitif dalam hal air, baik dari segi ph air, suhu dan kadar air.
Namun sayang sekali, ikan tersebut sulit ditemukan di Indonesia. Karena tidak banyak yang membudidayakannya. Jadi, kalau sobat ingin memelihara ikan ini bisa anda dapatkan di habitat aslinya. Di samping itu, sifat ikan buenos aires tetra cukup agresif saat sudah dewasa, sehingga mereka sering memakan tanaman air. Jadi, menurut saya kurang cocok untuk aquascape. Adapun jenis makanannya bisa apa saja karena ia omnivora. Mereka juga tergolong ikan tetra yang mudah berkembang biak di akuarium.
16. Blind Cave Tetra (Astyanax fasciatus mexicanus)
Ikan Tetra Blind Cave terkenal ikan yang sangat unik. Sebab, mata dan tubuhnya tidak begitu nampak jelas saking transparannya. Mereka berasal dari Meksiko dan Texas. Blind Cave tetra tergolong ikan yang mudah berkembang biak dalam air dengan tanaman rimbun atau substrat gelap. Sebab, mereka lebih suka bersembunyi di antara tanaman rimbun.
Blind Cave tetra termasuk ikan yang mudah dipelihara, makanannya pun bisa berupa pakan kering dan hidup. Untuk panjangnya bisa mencapai 8 cm. Jika sobat ingin membedakan antara jantan dan betina maka ukuran betina lebih besar dari jantan. Di sisi lain, ikan tetra tersebut juga hidup secara berkelompok dalam satu akuarium. Jika tidak berkelompok, ia cenderung lebih suka bersembunyi.
17. Rosy Tetra (Hyphessobrycon rosaceus)
Ikan Rosy Tetra berasal dari Brasil dan Amerika Selatan. Bentuk tubuhnya tebal dan mungil, panjangnya hanya mencapai 3 cm saja. Warna tubuhnya juga indah yakni merah merona pada bagian tubuh, sirip bawah dan ekor. Ciri lainnya, terdapat garis hitam putih pada sirip punggung serta garis vertikal hitam putih di bagian mata.
Pada dasarnya rosy tetra mampu hidup dalam kondisi air apapun. Namun jika ia mengalami stres karena kondisi air yang mungkin kurang cocok akan membuat warna tubuhnya memudar dan jelek. Sehingga kondisi air yang cocok dan normal untuknya ialah yang tidak keras alias lembut, tenang dan damai.
Ikan rosy tetra juga termasuk omnivora yang bisa memakan serpihan kecil dan pakan kering. Sehingga tergolong lumayan mudah dalam perawatannya. Jika sobat ingin memeliharanya, harus banyak sekitar 6 ekor. Karena mereka suka hidup secara berkelompok.
Demikianlah jenis-jenis ikan tetra paling populer di dunia, mulai dari Neon tetra, Cardinal tetra sampai rosy tetra. Namun maaf karena tidak semua jenis saya tulis harganya, karena rata-rata semua jenis tetra memiliki harga yang tidak jauh beda antara Rp2000-5000, paling kalau ada yang mahal bisa mencapai Rp10.000. yang berat itu karena ikan ini tidak bisa dipelihara seekor saja, harus beli minimal 6 ekor. Sehingga Rp3000x6=Rp18.000.
Leave a Comment