Beternak ulat hongkong pada masa sekarang ini sangat menjanjikan sekali. Mengapa demikian? Ya, karena peminatnya cukup banyak, mengingat banyak sekali yang memelihara burung, ikan, dan reptil. Ulat hongkong termasuk sejenis larva yang merupakan hasil proses metamorfosa dari kumbang kecil. Yakni dari telur-larva-kepompong-kumbang.
Manfaat dari ulat hongkong adalah sebagai makanan utama untuk hewan peliharaan seperti burung, ikan, reptil dan kroto. Sebab, di dalamnya mengandung protein yang sangat tinggi, sehingga tidak salah lagi banyak di antara mereka yang sangat membutuhkan pakan berupa ulat hongkong.
So, budidaya ulat hongkong bisa dibilang sangat menguntungkan dan cara ternaknya juga cukup mudah, hanya butuh kesabaran serta telaten. Untuk pemula bisa ikuti panduan kami berikut ini.
Cara Ternak Ulat Hongkong
Tahukah anda saat ini harga ulat hongkong bisa dibanderol dengan harga 100 ribu/kg lho. Jadi, teman teman harus semangat dan sabar dalam menjalankan bisnis yang satu ini.
1. Menyiapkan Kandang
Pertama yang harus kita lakukan sebelum mulai beternak ulat hongkong adalah menyiapkan kandang. kandang untuk ulat hongkong tidak memerlukan yang besar atau menghabiskan tempat. Anda bisa menggunakan wadah persegi panjang yang terbuat dari kayu atau triplek, lalu bagian tepinya dikasih lakban palstik agar ulat hongkong tidak naik ke atas dan keluar kandang. Atau lebih mudah lagi, anda bisa memakai wadah kontainer plastik.
Umumnya kandang persegi panjang tersebut berukuran 60x40x7 cm. Tapi, terserah anda mau pakai berapa ukuran. Nah, kemudian buatlah rak untuk menyusun wadah wadah tersebut agar rapi.
Adapun untuk menempatkan kandang kandang ulat hongkong, anda bisa menggunakan ruangan yang tidak terpakai seperti dalam kamar kosong atau gudang. Yang penting jauh dari predator.
2. Menyiapkan Bibit yang Berkualitas
Seperti yang sudah kita ketahui, bibit akan mempengaruhi hasil. Naka carilah bibit ulat homgkong yang memiliki kualitas bagus agar hasilnya juga memuaskan. Anda bisa membeli bibit ulat hongkong berupa ulat atau kumbang.
Namun menurut kami lebih mudah didapat yang masih berupa ulat. Carilah ulat yang berukuran panjang 2 cm dan diameternya 3-4 mm sebanyak yang anda inginkan atau sesuai jumlah kandang yang sudah anda siapkan.
Untuk ukuran kandang 60x40x7 cm, bibit ulat yang bisa dimasukkan adalah seberat 2 kg. Jadi kalau kandang yang anda siapkan ada 3 kotak maka bisa membeli bibit sebanyak 6 kg. Nah, bibit ulat tersebut masukkan ke dalam kandang dan beri makan secara rutin sambil terus dipantau, nanti mereka akan berubah menjadi kepompong selama 7-10 hari secara bergantian.
3. Proses Berkembang Biak
Setelah kita memasukkan bibit ke dalam wadah atau kandang, pantau perkembangan mereka setiap hari. Karena setiap perubahan dari ulat-telur-larva-kepompong-kumbang itu harus membutuhkan pemisahan. Contohnya berikut ini.
Ketika ulat sudah berubah menjadi kepompong, maka kepompong tersebut harus kita pindahkan ke wadah lain yang sudah dialasi dengan koran. Karena dalam 1 kg ulat itu saat berubah menjadi kepompong tidak akan bersamaan. Sehingga kepompong harus diambil dan diletakkan ke wadah lain agar tidak dimakan oleh ulat hongkong yang belum berubah jadi kepompong.
Kepompong yang sudah harus dipindahkan itu saat berwarna putih kecoklatan. Cara mengambilnya harus ektra hati hati, jangan sampai rusak atau lecet karena bisa membusuk nantinya. Dan meletakkannya pun juga harus terpencar pencar secara merata, tidak boleh menyatu atau tertumpuk. Setelah itu tutupi dengan koran sambil dipantau. Kepompong tersebut akan berubah menjadi kumbang muda dalam 10 hari secara bergantian.
Selanjutnya, ketika sudah menjadi kumbang, siapkan wadah yang sudah diberi alas dari kapas. Ambil kumbang yang sayapnya berwarna hitam lalu pindahkan ke wadah beralas kapas tersebut. Karena wadah tersebut adalah tempat kumbang kawin dan bertelur. Tunggu selama 7 hari, sebab umumnya kumbang sudah bertelur dalam 7 hari.
Kemudian pindahkan kumblagi kumbang tersebut ke wadah beralaskan kapas yang lain. Karena wadah yang dipakai untuk kawin sudah berisi telur yang nantinya akan menetas dalam waktu 10 hari dan menjadi larva. Larva itulah yang kita sebut ulat hongkong.
Lalu, saat memasuki usia 30 hari, pisahkan larva kecil yang baru menetas itu ke wadah lain untuk dibesarkan. Umumnya usia 50 hari larva tersebut sudah bisa dipanen. Lakukan cara tersebut terus menerus sampai kumbang dewasa mati sendiri.
4. Proses Perawatan Ulat Hongkong
Budidaya ulat hongkong bisa dibilang susah susah gampang. Hanya butuh kesabaran dan telaten saja. Untuk merawatnya anda harus memperhatikan suhu ruangan yang dipakai untuk beternak. Suhu ruangannya adalah 29°-30°C dan sirkulasi udara yang bagus. Tidak terlalu panas dan tidak terlalu dingin.
Adapun soal makanan ulat hongkong, kami sudah menuliskannya lengkap di artikel sebelumnya. Di sini kami hanya menjelaskan secara singkat. Anda bisa memberinya pakan berupa voer, sayuran hijau, bekatul, ampas tahu, dan labu.
Berikan makanan secara bergantian agar asupan gizi nya tercapai semua. Jangan monoton itu itu saja ya. Misalnya sehari labu, besok voer. Takarannya sesuaikan jumlah ulat dan berikan saat makanan yang ada di dalam kandang sudah benar benar habis serta tidak busuk.
Setelah itu bersihkan dulu sisa sisa makanan lalu diberi pakan yang baru. Selain itu anda juga rutin membersihkan kandang dari kulit kulit kering hasil perubahan ulat menjadi kepompong agar saat memisahkan kepompong bisa lebih mudah. Oh ya, kepompong tidak butuh makan, jadi hanya ulat dan kumbang saja yang harus dikasih makan.
Untuk ulat yang baru saja menetas, anda bisa memberikan pakan berupa voer sesering mungkin untuk mempercepat pertumbuhannya. Jika sudah agak besar, bisa diberi pakan lain.
5. Tahap Panen
Selanjutnya jika anda melakukan tahapan di atas dengan baik maka ulat hongkong siap dipanen pada usia 50-90 hari. Untuk jumlah panen tergantung jumlah bibit awal dan tidak ada yang mati. ambil sebagian ulat untuk dijual dan sebagian lagi kita simpan untuk dijadikan bibit, sehingga tidak perlu beli bibit baru.
Baiklah itu saja ulasan dari kami terkait cara ternak atau cara budidaya ulat hongkong yang mudah bagi pemula. Semoga bermanfaat dan bisa dipahami dengan baik. Terimakasih.
Leave a Comment